Jumat, 24 Mei 2013

mesin pengganda


1.        Pengertian Penggandaan
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMK/Sekretaris/Mesin.Pengganda/images/hal_4.jpg
Mesin Pengganda
Sebelum mengoperasikan alat pengganda, terlebih dahulu anda mengetahui arti kata penggandaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Balai Pustaka, ditulis arti kata penggandaan, yakni : proses, cara, perbuatan menggandakan. Jadi kata menggandakan dapat diartikan, usaha memperbanyak atau melipatkan beberapa kali dokumen. Dapat diartikan pula penggandaan dokumen, berarti suatu perbuatan menggandakan atau memperbanyak dokumen sesuai kebutuhan dengan menggunakan alat pengganda. Adapun pekerjaan yang dapat digandakan atau diperbanyak, antara lain : memperbanyak naskah atau dokumen sebagai bahan suatu pekerjaan, misalnya : memperbanyak undangan, memperbanyak bahan materi rapat dan sebagainya
2.                  Fungsi Penggandaan
Setiap organisasi yang besar atau kecil dengan tujuan yang berbeda-beda, tentu di dalamnya tedapat bagian yang melaksanakan tugas pokok dan bagian-bagian lain yang melaksanakan tugas penunjang.
Salah satu yang melaksanakan tugas penunjang adalah bagian penggandaan. Adapun fungsi bagian penggandaan bagi suatu kantor, antara lain :
1.      Memberikan pelayanan memperbanyak dokumen, untuk pimpinan demi kelancaran tugas rutin
  1. Memberikan pelayanan memperbanyak dokumen, untuk bagian-bagian lainnya
  2. Memberikan pelayanan memperbesar atau memperkecil tulisan atau gambar,  dari dokumen, sesuai keinginan pimpinan
  3. Bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah dipercayakan pimpinan kepadanya
  4. Memberikan pelayanan sesegera mungkin secara optimal
3.                  Macam-Macam Alat Pengganda
Maraknya teknologi digital memberi pengaruh besar terhadap kecepatan pekerjaan bagi suatu kantor, terutama pekerjaan kantor yang berhubungan dengan penggandaan dokumen, misalnya alat pengganda yang mampu mengirim tetapi dapat juga menerima, sekaligus mengkopi langsung semua dokumen yang dikirim. Mesin pengganda banyak macamnya, antara lain :
  1. Mesin foto copy biasa, yakni : suatu alat untuk menyalin kembali dokumen atau ilustrasi denganmenggunakan cahaya, panas, bahan kimia, atau muatan listrik statis.

http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMK/Sekretaris/Mesin.Pengganda/images/hal_4a.jpg
  1. Mesin rissograph, yakni : mesin pembuat copy untuk jumlah yang besar dengan menggunakan master copy, dapat memperbesar dan memperkecil, serta dapat  merubah warna sesuai keinginan.
  2. Mesin stensil, yakni : suatu alat pengganda dokumen dengan menggunakan sheet stensil, koreksilak.
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMK/Sekretaris/Mesin.Pengganda/images/hal_5c.jpg
4.    Jenis-jenis alat pengganda dokumen
Pekerjaan perkantoran dizaman sekarang lebih efektif dan efisien karena terbantu dengan adanya alat – alat perkantoran antara lain komputer, foto copy, scanner, mesin cetak, duplicator offset – litho, printer, OHP. Penduplikasian atau penggandaan berfungsi untuk menghasilkan surat edaran, daftar harga, laporan, formulir kantor dan sebagainya.Di bawah ini akan dibahas satu per satu dari masing-masing mesin pengganda dokumen/surat.
1.    Duplikator hektografik dengan alkohol
Duplikator dengan alkohol akan mereproduksi ketikan, tulisan tangan atau gambar dalam pelbagai warna. Mesin ini mampu mereproduksi beberapa warna sekali jalan. Komninasi warna dimungkinkan pada satu salinan master dengan proses sederhana penulisan atau pengetikan di atas kertas karbon berwarna yang berlainan secara bergantian. Mesin ini mampu menggandakan 100 hingga 250 salinan. Master dapat diangkat dari mesin dan disimpan, sehingga pencetakan dalam jumlah sedikir dapat dilakukan beberapa kali. Penggantian masker dimungkinkan di antara pemakaian. Tata letak master yang sesuai memungkinkan untuk mencetak informasi yang sama, atau yang berbeda sebagian, pada formulir dengan ukuran yang bervariasi, seperti misalnya faktur, surat tanda penyerahan barang dan surat pesanan. Dengan kertas khusus yang disela lembaran kertas karbon hektografik, master dapat disiapkan sebagai keluaran komputer. Mesin duplikator dengan alkohol ini terutama cocok untuk menggandakan dokumen berjumlah 10 lembar ke atas.
2.    Duplikator stensil
 Mesin stensil tidak lain adalah mesin penghasil dokumen terbentuk lembaran dalam jumlah banyak dengan menggunakan pembantu “kertas master” yang disebut dengan stensil sheet atau sit stensil. Bila dua warna atau lebih diperlukan pada salinan akhir, stensil yang terpisah harus dibuat dan penduplikasian yang terpisah harus dijalankan untuk setiap warna.Duplikator stensil mampu menghasilkan salinan hingga 4000 lembar. Stensil dapat disimpan dan digunakan kembali bila ditangani dengan baik. Duplikator stensil kerap dibatasi untuk memproduksi salinan pada kertas isap yang agak tebal. Model kertas ini cocok untuk jenis laporan, spesifikasi, daftar harga, tetapi krang cocok untuk catalog dan formulir. Kita mengenal ada 2 macam mesin stensil, yaitu mesin stensil manual dan mesi stensil listrik. Terdapat pula model dengan bantalan datar, yang merupakan jenis duplikator stensil termurah dan memadai bila volume kerja yang harus dilakukan sedikit.

a)    Mesin stensil manual
Mesin stensil manual yaitu mesin stensil yang cara kerjanya digerakkan dengan mempergunakan tangan (engkol).
Secara umum, mesin stensil manual memiliki ciri-ciri antara lain:
•    Digerakkan dengan tenaga manusia
•    Komponen dan cara kerja mesinnya mekanis
•    Tinta yang digunakan adalah tinta berwarna hitam
•    Sheet yang digunakan bisa sheet stensil, sheet scanner atau stencil cutter sebagai sheet master.
•    Ukuran kertas maksimum ialah folio (8,5 inci x 13 inci)
b)    Mesin stensil listrik
Berfungsi sama seperti mesin stensil manual, yaitu untuk menggandakan warkat dengan sheet stensil. Penggunaan mesin stensil listrik memiliki beberapa keuntungan (dibandingkan mesin tik manual) antara lain:
1)    Hasil penggandaan tampak lebih bagus
2)    Pengoperasian mesin lebih mudah
3)    Tinta yang digunakan lebih irit
4)    Tenaga yang diperlukan lebih ringan.
Secara garis besar (sampai saat ini) ditinjau dari penggunaan komponen dan cara kerja mesinnya, mesin stensil ada 3 macam, yaitu:
1)    Mesin stensil manual (komponen mekanis dan tenaga penggeraknya manual)
2)    Mesin stensil listrik (komponen mekanis dan tenaga penggeraknya tenaga listrik)
3)    Mesin stensil elektronik (komponen mekanis dan tenaga penggeraknya tenaga listrik serta dilengkapi dengan panel board yang bekerja secara otomatis dan system operasinya adalah system elektronis)
Mesin stensil listrik dengan system elektronik memiliki beberapa kelebihan (dibandingkan dengan mesin stensil listrik biasa) antara lain:
1)    Penggandaan dapat menggunakan kertas double folio atau double kuarto
2)    Dilengkapi dengan lampu-lampu penunjuk operator, hingga memudahkan dalam pengoperasiannya (merk Gestetner 4170)
3)    Panel board yang menyatu, hingga memudahkan operator
4)    Sheet stensil bekas pakai secara otomatis akan masuk ke dalam
5)    Memasang dan melepaskan sheet stensil secara otomatis, hingga tangan operator tidak kotor

3.    Mesin Offset
Offset adalah mesin cetak yang menggunakan master yang disebut plate dengan proses pemindahan huruf ke blanket.
Macam – macam mesin offset:
Dilihat dari bentuk dan kemampuannya, mesin offset dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a.    Offset kecil
Mesin ini bentuknya kecil, dengan kemampuan mencetak maksimal pada kertas ukuran A3 (297 x 420 mm). Karena bentuknya kecil, sedikit lebih besar dari mesin stensil, sering disebut mini offset atau dekstop mini offset.
b.    Offset sedang
Mesin ini bentuknya lebih besar dan mampu menceak kertas ukuran double folio. Karena bentuknya agak besar, mesin ini diletakkan di lantai dan diberi alas meja (dekstop) seperti mini offset.
c.    Offset besar
Mesin ini bentuknya besar dan mampu mencetak pada kertas ukuran A1 (841 x 594 mm) dan A0 (1189 x 841 mm). Mesin ini umumnya terdapat di perusahaan percetakan yang cukup besar atau pada percetakan surat kabar.

Ciri – ciri mesin Offset:
Ada beberapa ciri mesin offset, antara lain adalah sebagai berikut:
a.    Digerakkan dengan tenaga listrik dengan komponen mekanis.
b.    Mencetak dengan master yang disebut paper plate, ada pula yang terbuat dari aluminium yang disebut zink plate. Kedua jenis plate ini ada yang berlubang (perforated) dan ada yang tidak berlubang (non perforated).
c.    Proses pencetakan dibantu dengan zat kimia yang disebut fixer serta air dengan cara pemindahan huruf pada blanket.
d.    Dapat mencetak pada kertas doorslag sampai dengan kertas karton berukuran A6 (105 x 108 mm sampai dengan A0)
e.    Dapat mencetak gambar atau foto dan berwarna.

4.    Duplikator typeset
Duplikator typeset adalah mesin cetak kecil yang menggunakan jenis letterpress. Proses pengetikan setting berjalan lambatlukan ketarmpilan tertentu, tetapi menghasilkan cetakan berkualitas tinggi. Typesetting memberikan hasil yang berkualitas tinggi dan memiliki berbagai macam pilihan huruf. Peralatan ini semakin menjadi bagian dari kantor yang terpadu.
Kita bisa membedakan 4 jenis typesetter, yaitu:
a)    Photo-mechanical phototypesetter
b)    Digital phototypesetter
c)    Laser digital phototypesetter
d)    Laser digital typesetter

5.    Mesin scanner
Stensil sit yang diproses dengan mesin scanner mula-mula diproses pada kertas biasa dan apabila diperlukan dapat diedit dengan foto, gambar, table atau grafik.
Setelah selesai di-lay out atau diedit dan penetapan selesai, maka dengan mesin scanner dan stensil sit scanner, copy master yang telah diproses di kertas tersebut dapat dipindahkan ke dalam stensil sit scanner dengan bantuan mesin scanner yang bekerja secara elektronik.

6.    Mesin cetak
Mesin cetak dalam atau dalam bahasa Belanda sering disebut dengan istilah “Gravure” mempunyai bagian-bagian utama yang berupa tempat acuan, penekan yang mengatur dengan bak tinta dan penghantar kertas.
Ada komponen-komponen utama utama dalam mesin cetak tersebut, sehingga berkembang mesin cetak, seperti:
a)    Mesin cetak tinggi
Merupakan mesin cetak yang mempunyai kemampuan tinggi di dalam menghasilkan kuantitas dan kualitas  hasil cetakan. Mesin ini lebih produktif sifatnya.
b)    Mesin cetak dalam
Merupakan mesin yang memiliki bahan acuan dan penyapu tinta.
c)    Mesin cetak saringan
Merupakan mesin yang memiliki prinsip kerja tinta mengalir pada acuan yang terbuat dari saringan berbingkai dan kemudian disapu oleh penyapu tinta sehingga pada saat itu menekan bahan cetakan atau kertas.
d)    Mesin cetak offset
Adalah system penekan mesin offset terdiri dari silinder tempat acuan, silinder tempat karet penghapus, silinder tekan pambawa kertas, dan peralatan pambasah yang berfungsi sebagai pambasah acuan sebelum terkena tinta.

7.    Mesin fotokopi
Menggandakan dokumen dengan mesin fotokopi sudah banyak dilakukan, baik di lingkungan kantor maupun perusahaan.
Naskah asli yang digandakan dengan fotokopi akan menghasilkan rekaman naskah yang baik kualitasnya dan mirip mendekati aslinya, tetapi berwarna hitam tulisannya. Oleh karena itu, banyak orang yang mempergunakan jasa fotokopi untuk menggandakan naskah, baik untuk keperluan pribadi, dinas, maupun kepentingan pendidikan (study). Salinan dapat dibuat pada kertas biasa atau kertas khusus, transparansi atau master duplikasi. Menggandakan dengan mesin fotokopi pada prinsipnya tidaklah terlalu sulitdengan syarat sebelum mengoperasikan kita harus mempelajari terlebih dahulu petunjuk manual atau buku petunjuk penggunaan mesin tersebut.
Kita mengenal dua jenis mesin fotokopi yaitu mesin pengopi kertas berlapis dan mesin pengopi kertas biasa. Mesin pengopi kertas berlapis menggunakan toner basah atau kering dan lebiih mudah dioperasikan.
Mesin foto copy merupakan suatu alat penggandaan yang sangat praktis. Karena, mesin penggandaan jenis ini siap setiap saat bila diperlukan. Disamping itu, suatu dokumen atau warkat dapat dengan mudah digamdakan menjadi sejumlah yang diinginkan dalam waktu yang relatif singkat, sesuai dengan kebutuhan, tanpa merusak bahan aslinya. Dengan kata lain, fotocopy merupakan bagian dalam bidang penyalinan. Kegiatan penyalinan ini dapat dilakukan dengan cara pemotretan, melalui proses kimiawi, atau dengan menggunakan tenaga jasmani. Oleh karena itu, kegiatan penyalinan atau copying berbeda denagn kegiatan penggandaan atau duplikating. Penyalinan tidak membutuhkan lembaran induk dan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.
Fotocopy berarti suatu proses penyalinan warkat dengan sistem pemotretan. Warkat yang akan disalin dibuat film negatif terlebih dahulu dengan cara pemotretan. Kemudian, film negatif dicetak dan hasil cetakan itu merupakan salinan yang sama seperti aslinya. Hasil salinan disebut fotocopy, sedangkan alat yang digunakan dalam proses penyalinan dengan sistem fotocopy disebut mesin fotocopy.
Mesin fotocopy merupakan mesin cetak yang mempunyai kemampuan yang sangat menakjubkan. Sebab, dalam mesin fotocopy, terdapat sistem zoom, sistem reduction,sistem fullsize, dan sistem dokumen feeder.
a.    Sistem zoom atau enlargement adalah sistem fotocopy yang dapat memperbesar hasil copy dari aslinya.
b.    Sistem reduction adalah sitem fotocopy yang dapat memperkecil hasil fotocopy dari aslinya.
c.    Sistem fullsize adalah sistem fotocopy yang hasil copynya sesuai atau sama dengan aslinya.
d.    Sistem automatic document feeder, yaitu sistem fotocopy yang dapat menyortir dan mengelompokkan dokumen hasil fotocopy dari dokumen yang berbeda berdasarkan nomor urut halaman.

8.    Alat pencetak (Printer)
Alat ini dapat beroperasi apabila dihubungkan dengan komputer. Alat pencetak (printer) menghasilkan cetakan yang lebih berkualitas dan terang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
Ada beberapa jenis printer, antara lain:
a.    Matriks
Pencetak ini menubrukkan sekelompok titik kecil ke atas kertas sehingga bergabung membentuk karakter. Kualitasnya umumnya tidak terlalu baik, tetapi lazim digunakan. Pencetak matriks dengan kepadatan ganda (double density) menggunakan struktur bintik yang lebih halus sehingga menghasilkan karakter dengan kualitas yang lebih baik.
b.    Pancaran tinta dan laser
Keduanya adalah system yang mencetakkan tinta pada halaman tanpa mambentur kertas.
c.    LCD/citra elektronis
Alat ini pada dasarnya merupakan mesin fotokopi yang “menyalin” secara elektronis informasi yang tersimpan dan sering disebut “mesin fotokopi inteligen”. Mesin ini menggunakan sinar laser yang dikendalikan oleh pengolah data, dengan menempatkan citra karakter pada drum penyalin. Mesin ini baru, tetapi memiliki potensi besar karena mampu menghasilkan kualitas yang baik dengan kecepatan tinggi dan juga dapat mengopi bahan-bahan yang biasa.
d.    Pengumpan pencetak
Pengumpan tunggal, gravitasi atau geser baik untuk aplikasi pengolah kata untuk surat tunggal, tetapi agak lambat untuk penggunaan dalam jumlah besar. Untuk pengumpan lebar-ganda diperlukan:
a.    Pengumpan traktor
Pengumpan traktor memiliki kertas yang terlipat seperti kipas dengan lubang pada kedua sisinya yang menyangkut pada mekanisme gigi roda untuk memegang kertas sementara kertas itu bergerak melewati pencetak. Lembaran tersebut dapat dirobek pada garis lipatannya setelah pencetakan. Ini pada dasarnya lebih murah dan dapat diandalkan, tetapi memerlukan kertas khusus.
b.    Pengumpan lembaran
Pengumpan lembaran adalah wadah bertutup yang menyimpan ratusan atau lebih lembaran kertas atau amplop dan mengumpan lembaran tersebut satu demi satu ke dalam pencetak. Alat ini lebih mahal, tetapi lebih tidak merepotkan dibandingkan pengumpan traktor.

9.    Priport Atau Risograph
    Priport merupakan suatu istilah produk Ricoh, sedangkan risograph istilah produk gestetner untuk satu jenis mesin pengganda yang sama.
    Priport atau riograph adalah mesin pembuat copy (copier) untuk jumlah besar dengan menggunakan master. Bentuk dan cara kerjanya seperti mesin fotocopy biasa.

Priport atau risograph memiliki keunggulan, diantaranya:
•    Berkemampuan sampai 120 lembar permenit.
•    Dapat mengcopy dengan menggunakan kertas tipis (46 gram)hingga kertas tebal (120 gram) dengan menggunakan master khusus yang dibuat pada mesin itu juga secar elektronik.
•    Dapat memperbesar atau memperkecil, menggabungkan dua original dan tintanya dapat diganti warna menurut selera (biru, hitam, coklat, merah atau hijau)
•    Efisien untuk mengganda dokumen dalam jumlah besar dan tenaga listrik yang diperlukan kurang dari 500 watt.

10.    Thermocopier
Thermocopier disebut juga thermofax atau transparancy maker. Thermocopier berguna untuk:
1.)    Membuat master spirit duplikator menggunakan thermo master unit atau super thermo master unit film.
2.)    Membuat transparancy film untuk OHP menggunakan infrared transparancy film
3.)    Melaminasi dokumen dengan menggunkan laminating film.

Macam – macam dan ciri – ciri thermocopier:
Menurut bentuknya, thermocopier dapat dibedakan menjadi dua yaitu : thermocopier bentuk duduk dan thermocopier bentuk berdiri. Adapun ciri – ciri thermocopier, sebagai berikut:
a.    Digerakkan dengan tenaga listrik
b.    Bekerja dengan penyinaran suhu tinggi
c.    Menggunakan master thermal khusus
d.    Mengcopy ukuran A4 (210 x 297 mm)

4.  Bagian-Bagian dan Fungsi  Alat/Mesin Penggandaan
a.    Mesin Stensil Manual
Komponen – komponen mesin stensil yaitu sebagai berikut :
a.    Baki kertas, gunanya untuk menyimpan kertas yang akan diputar. Bagian – bagian yang terdapat pada baki kertas terdiri atas :
1.)    Ukuran kertasatau skala, berfungsi untuk mengukur posisi kertas stensil yang akan diputar.
2.)    Pengepres kertas yang berada di sebelah kiri dan kanan baki kertas, berfungsi untuk mengatur agar posisi kertas yang ada pada baki kertas tidak mudah bergeser ke kiri dan ke kanan.
3.)    Kunci pengepres kertas, berfungsi untuk mengepres kertas dengan cara menarik ke atas apabila kunci ini mau dibuka untuk mengatur posisi kertas.
b.    Rol pendorong kertas, letaknya di dalam dan berfungsi untuk menekan kertas yang ada di baki kertas mendorong kertas masuk ke dalam rol atau gulungan mesin stensil.
c.    Rol atau silinder atau gulungan stensil, yang terdiri atas:
1.)    Gulungan besar yang berada disebelah dalam.
2.)    Gulungan kecil yang berada di bawah gulungan besar.
3.)    Gulungan pembantu yang berfungsi untuk mengeluarkan kertas yang telah di cetak ke dalam baki penadah.
d.    Pembungkus silinder atau pembungkus gulungan, yang membungkus gulungan besar dan gulungan kecil.
e.    Kunci penyetel, yang berfungsi untuk mengatur berapa jumlah salinan yang akan dihasilkan atau yang akan dibutuhkan.
f.    Baki penadah kertas, berfungsi untuk menampung hasil dari penyetensilan. Bagian – bagian yang terdapat pada baki penadah yaitu:
1.)    Kunci pengatur lebar kertas
2.)    Kunci pengatur panjang kertas
g.    Kunci dengan tanda ON, fungsinya untuk memulai penyetensilan dengan cara mnekan tombol ON.
Kunci dengan tanda OFF, berfungsi untuk menghentikan penyetensilan dengan cara menekan tombol OFF.
Kunci dengan tanda yang terdapat pada satu tuts, yang berfungsi untuk:
•    Membangunkan lidah mesin stensil apabila akan meratakan ujung kertas yang terletak disebelah dalam (caranya dengan ditekan).
•    Menidurkan kembali lidah mesin stensil (caranya dengan ditekan).
h.    Lidah mesin stenil, berfungsi untuk meratakan ujung kertas yang ada di bagian dalam mesin stensil.
i.    Engkol, berfungsi untuk menggerakkan mesin stensil dengan cara menarik atau mendorong engkol searah jarum jam atau ke arah depan.
b.    Mesin Stensil Listrik
Pada mesin stensil listrik dengan system elektronik (khususnya merk Gestetner 4170 dan 4130), komponen-komponennya terdiri dari:
a.    Mesin
1)      Rol penekan (press roll)
        Berfungsi untuk menempelkan kertas pada sheet, hingga didapat hasil gandaan.
2)      Rol tinta (ink roll)
        Berfungsi untuk meratakan tinta pada permukaan layar tinta (ink screen)
3)      Layar tinta (ink screen)
        Berfungsi untuk meletakkan sheet stensil, menyaring dan sekaligus meratakan tinta
4)      Plat baja (steel band)
        Berfungsi untuk mengaitkan penyaring tinta
b.    Kerangka mesin
5)    Penutup atas (top cover)
        Berfungsi untuk menutup sheet stensil sesudah dipasang
6)    Tempat tinta (ink room)
    Dilengkapi dengan tube tinta yang letaknya melintang
7)    Engkol (handle)
    Berfungsi untuk menggandakan secara manual
8)    Tombol on-off (on-off switch)
    Berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan mesin
9)    Rol penarik kertas
    Berfungsi untuk menarik kertas dari papan kertas
10)    Pengatur posisi cetakan (copy positioning)
    Berfungsi untuk mengatur tinggi rendahnya hasil cetakan
11)    Pengatur tekanan cetakan
    Berfungsi untuk mengatur tekanan sesuai dengan berat ringannya jenis kertas yang digunakan (kertas ringan 55-76 gr, normal 77-99 gr, diatas 100 gr)
c.    Penutup mesin
12)        Papan kertas (paper board)
Berfungsi untuk menempatkan kertas yang akan digandakan dan sebagai penutup mesin bagian belakang
13)       Papan penerima (receving board)
Berfungsi untuk menampung hasil gandaan dan sebagai penutup mesin bagian depan
d.    Papan tombol (panel board)
14)       Tombol start dan stop
Berfungsi untuk memulai dan menghentikan penggandaan
15)       Penghitung (counter)
Berfungsi untuk mengatur banyaknya hasil gandaan
16)       Penyetop pemasukan kertas
Berfungsi untuk menghentikan rol penarik kertas, sehingga penasukan kertas terhenti
17)       Pengatur pemasukan kertas
Berfungsi untuk mengaktifkan rol penarik kertas, hingga kertas satu per satu kan masuk
18)       Pengatur kecepatan cetakan
Berfungsi untuk menambah kecepatan (tombol (+)) dan untuk mengurangi kecepatan (tombol (-)).
19)       Pengatur penyalur tinta
Berfungsi untuk penyaluran tinta ke tiap bagian (sisi dan tangah)
20)       Pengatur pengeluaran tinta
Berfungsi untuk mengatur pengeluaran tinta
21)      Tombol pemberi tinta
Berfungsi untuk mengeluarkan tinta (tombol digeser ke kanan

c.    Mesin Scanner
    Mesin scanner adalah sejenis mesin pengganda yang dapat menyalin ulang kembali berbagai proses, kondisi, atau keadaan fisik melalui pembuatan master sheetdenagn merekam. Mesin scanner ini seperti mesin foto copy, yang dapat menyalin, tetapi hasil dari copynya bukan dibawah melainkan disamping dokumen aslinya.
    Terdapat berbagai macam model atau type mesin scanner, tetapi bagian – bagian atau komponen – komponennya sama, hanya kode dan susunannya yang berbeda. Di bawah ini merupakan bagian – bagian mesin scanner dengan merek GESTETNER type 455.
1.)    Rol pemasang sheet
2.)    Rol pemasang warkat yang akan disalin
3.)    Jarum scanner atau jarum percikan api
4.)    Tempat memasang jarum
5.)    Tombol untuk menghidupkan mesin (ON)
6.)    Tombol untuk mematikankan mesin (OFF)
7.)    Tombol pengatur panasnya sinar
8.)    Tombol pengatur ketajaman hasil tulisan, yang terdiri atas enam angka, yaitu 0-5. Bila diputar ke angka yang lebih besar (menuju 5) maka tulisan akan semakin kabur. Sedangkan bila digeser ke angka yang lebih kecil (menuju 1) maka tulisan akan semakin jelas.
9.)    Tombol pengatur rol pemutar warkat, yang terdiri atas tiga angka, yaitu 600, 400, dan 200.
•    Apabila diputar ke angka 600, rol berputar secara lambat
•    Apabila diputar ke angka 400, rol berputar secara sedang
•    Apabila diputar ke angka 200, rol berputar secara cepat
d.    Mesin Fotokopi
Seperti halnya mesin- mesin kantor lainnya, mesin fotocopy terdapat berbagai macam merk, type dan model. Berbagai merk mesin fotocopy antara lain, SELEX, XEROX, RICOH, SHRAP, U-BIX, MINOLTA, THOSIBA, dan sebagainya.
Dibawah ini kita pergunakan mesin fotocopy merk MINOLTA type EP 300-RE, dengan bagian – bagian mesinnya adalah sebagai berikut:
a.    Baki kertas, gunanya untuk menaruh kertas fotocopy.
b.    Baki penadah, gunanya untuk menampung hasil fotocopy.
c.    Tombol ON dan OFF gunanya untuk menghidupkan dan mematikan mesin.
d.    Tombol start, gunanya untuk menjalankan mesin apabila sudah siap beroperasi.
e.    Tombol untuk memperbesar (enlargement)
f.    Tombol untuk memperkecil salinan (reduction).
g.    Tombol untuk membuat salinan biasa (fullsize).
h.    Tombol untuk menentukan jumlah salinan.
i.    Tombol isyarat terdiri atas :
1.)    Paper out, untuk memberitahu bahwa kertas sudah habis maka tombol ini akan menyala.
2.)    Tones out, untuk memberitahu bahwa tinta habis, tombol ini akan menyala.
3.)    Exess useste tones, untuk memberitahu bahwa terjadi kerusakan mesin.
j.    Tombol open, untuk membuka mesin apabila di dalam mesin terdapat kerusakan yang perlu diperbaiki.
k.    Tabung tinta, untuk menaruh tinta.
l.    Kunci kertas berfungsi untuk
1.)    Menjepit kertas bila ditarik ke atas.
2.)    Menetralkan kertas bila ditarik ke bawah.
m.    Tabung olie, untuk menempatkan olie mesin.
n.    Tombol Exposiure Control Leuer, untuk mengatur ketajaman tinta (hitam, putih).
o.    Copy Number indicator, yaitu indikator (tombol) yang menunjukkan jumlah pengopian.
p.    Clear key, berfungsi untuk membersihkan input key (number indicator)
q.    Input key strip, tombol untuk memasukkan number atau jumlah yang akan di copy.
r.    Copy stop key, tombol untuk menghentikan pengkopian.
s.    Copy start key, tombol untuk memulai pengkopian.
t.    Interapt key, tombol untuk menghentikan fotocopy yang sifatnya sementara (interupsi)
u.    Ready indicator, lampu (tombol) yang menunjukkan kesiapan dari mesin fotocopy untuk dioperasikan.
e.    Mesin Thermocopier
Pada mesin thermocopier, terdapat bagian – bagian sebagai berikut:
a.    Tempat pamasukan berupa lubang yang berfungsi sebagai tempat memasukkan master thermal unit beserta original. Melalui lubang ini, master thermal unit beserta original secara otomatis lewat tempat pemasukan penyinaran (exposure opening) bila mesin dihidupkan (ON)
b.    Tutup rol penyinaran, berfungsi untuk menutup roll penyinaran dan mudah dibuka untuk membersihkan glass roller tersebut.
c.    Tombol ON-OFF, berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan mesin.
d.    Tombol pengatur kecepatan, berupa tombol yang dapat diputar dilengkapi dengan jarum untuk menunjukkan angka yang dikehendaki. Bila jarum diputar menunjukkan angka rendah, berarti mengcopy dengan lambat untuk membuat master spirit duplikator. Jika jarum menunjukkan tengah – tengah, berarti mengcopy dengan kecepatan sedang untuk membuat transparasi. Jika jarum menunjukkan angka tinggi, berarti mengcopy dengan kecepatan tinggi untuk melaminasi.
e.    Tempat pengeluaran, berupa lubang dibagian belakang (rex rotary) atau dibagian depan bawah (3M) sebagai tempat keluarnya hasil copyan (master unit dan original)
f.    Roll kaca dan lampu, terdapat di bagian dalam yang berfungsi untuk menarik kertas dan proses penyinaran.

f.    Mesin Offset
Di bawah ini akan dijelaskan bagian – bagian mesin cetak offset sedang, merk Rex Rotary, type 1602S.
1.)    Sakelar listrik (power switch)
Sakelar ini berupa tombol dengan tanda ON/OFF dilengkapi dengan lampu yang menyala jika ditekan (ON) yang menunjukkan ada hubungan dengan aliran listrik.
2.)    Tuas start (start lever)
Tuas start bertangkai merah, dipergunakan untuk memulai menjalankan mesin dan menghentikannya sekalian untuk menjalankan alat fixing guna memberikan fixer pada offset master kertas. Tuas ini dilengkapi dengan tanda – tanda :
•    R = Run
•    S = Start
•    SFF = Start and Fixing
3.)    Pengatur sentral (central control)
Pengatur sentral berada di bagian samping mesin, berguna untuk mengendalikan mesin pada tiap – tiap langkah pencetakan yang diperlukan dengan jalan menggeser ke tanda tertentu.
Pengatur sentral dilengkapi dengan tanda – tanda:
•    A : Dampening (pembersihan rol - rol)
•    B : Inking (penintaan)
•    C : Image transfer (pemindahan tulisan ke blanket (rubber blanket)
•    D : Paper feed
•    E : Netral
•    F : Blanket cleaning
4.)    Roda tangan (hand wheel)
Roda tangan berada di bagian samping berupa roda besar. Komponen ini dipergunakan untuk :
a.    Memasang master (plate)
b.    Mengatur rol – rol penarik kertas (pull ost rollers)
c.    Mengatur roda penata kertas (guide wheels)
d.    Mengatur posisi kertas sesuai dengan pembatas tepi pada papan penerima (receiving tray)
5.)    Penjepit master (master rall)
Penjepit master berfungsi untuk memegang master atau plate, baik yang berlubang maupun tanpa lubang. Penjepit ini dilengkapi dengan sekrup penyetel untuk meluruskan plate yang posisinya sengaja dibuat tidak lurus.
6.)    Tuas penjepit master (master rall lever)
Tuas penjepit master berupa tuas lengkung yang terbuat dari karet. Untuk memasang plate yang berlubang maka tuas ini digeser dalam posisi tegak, sedangkan untuk memasang plate tanpa lubang maka tuas ini digeser pada posisi datar.
7.)    Penata pemasukan master (master insertion guide)
Komponen ini berfungsi untuk memasukkan master atau plate yang tidak berlubang pada penjepit master.
8.)    Sakelar pelepas master (master ejection switch)
Sakelar ini tombol tekan bertanda garis lengkung dan garis penuh yang dilengkapi dengan lampu yang menyala kalau sedang ON.
Lampu menyala menunjukkan bahwa saat ini mesin sedang bekerja menggunakan master tidak berlubang. Setelah mencetak dengan jumlah yang telah ditentukan, master akan terlepas secara otomatis sebelum rubber blanket dibersihkan.
9.)    Unit pemasukan kertas (feet unit)
Mesin offset ini menggunakan sistem pemasukan kertas droug (friction) yang dilengkapi dengan roda kecil untuk menarik kertas. Tetapi ada juga mesin offset lain yang menggunakan sistem tiup sedot untuk memasukkan kertas yang akan dicetak.
10.    Tuas pemasukan pembantu (auxiliary feed lever)
Tuas ini berfungsi untuk memasukkan kertas dengan tangan pada waktu menyetel baki penampung kertas atau memasukkan kertas tambahan serta untuk mencetak percobaan.
11.    Tuas untuk menurunkan baki kertas (paper tray lowering lever)
Tuas ini terletak dibagian samping bawah tuas pemasukan pembantu (10). Bila ditekan, tuas ini akan menurunkan baki kertas ke posisi terbawah.
12.    Penata kertas kiri dan kanan (feed tray left hand and righthand fences)
Kedua penata kertas atau pembatas kertas ini dapat digeser ke kanan dan ke kiri. Namun terlebih dahulu harus mengendorkan sekrup pengunci masing – masing. Dengan penggeseran ini, posisi cetakan dapat diubah, baik ke kanan maupun ke kiri.untuk menentukan banyaknya penggeseran, pada baki pemasukan kertas terdapat skala yang sama dengan skala yang ada pada tutup plastik atas.
13.    Pembatas kertas belakang pada baki kertas (feet tray back fence)
Bagian ini dapat digeser ke kanan atau ke belakang menurut panjang kertas sesuai dengan kebutuhan. Pembatas belakang juga berfungsi sebagai tiang pemberat.
14.    Pemberat kertas (paper weight)
Pemberat kertas bagian bawah dilengkapi dengan karet yang mudah diganti. Pemberat kertas ini berfungsi untuk mengatur pemisahan.
15.    Penyetel batas tepi cetakan (side margin adjuster)
Dengan menggeser penyetel ini baki pemasukan kertas dengan tumpukan kertasnya dapat digerakkan ke tepi untuk mengatur posisi cetakan yang tepat. Penggeseran baki kertas ke kanan maupun ke kiri paling banyak 12 mm.
16.    Penyetel tingginya cetakan (height adjuster)
Komponen ini berfungsi untuk mengatur tinggi rendahnya cetakan. Perubahan dari posisi teratas sampai posisi terbawah berjarak 108 mm. Tombol penyetel ini dilengkapi dengan angka teratas 70 dan angka terbawah 38 sampai dengan 0 (70...0...38) yang menunjukkan perubahan dalam milimeter.


17.    Alat penghitung (counter)
Alat penghitung hasil cetakan terdiri atas 4 digit, yang dapat menghitung sampai 9999 lembar. Alat penghitung akan menghentikan pemasukan kertas secara otomatis bila cetakan yang diperlukan sudah tercapai.
18.    Penyetel ulang (reset lever)
Penyetel ulang berfungsi untuk mengembalikan alat penghitung pada nomor yang sama seperti yang disetel semula.
19.    Tuas pengunci alat penghitung (counter lock lever)
Tuas pengunci alat penghitung letaknya bersebelahan dengan tuas penyetel ulang. Tuas ini berfungsi untuk mengunci alat penghitung pada nomor yang hendak distel dan hanya dipergunakan jika menyetel dengan penghitung jumlah cetakan berlainan.
20.    Penutup atas (cover up)
Penutup ini terdiri atas tiga buah yang masing – masing dihubungkan dengan sakelar. Bila salah satu tutup terbuka, maka mesin akan mati. Maksudnya untuk menjamin silinder agar selalu terlindung pada waktu mesin berjalan. Untuk melanjutkan mesin kembali, maka semua penutup harus tertutup dan tuas start pada posisi OFF, kemudian mesin dijalankan dengan cara normal.
21.    Tuas pemutar roll tinta (ink fount foll lever)
Tuas ini dipergunakan untuk memutar roll tinta secara cepat dengan tangan pada waktu memasukkan tinta ke dalam kotak tinta (ink trough).
22.    Pengatur penjatahan tinta (ink quantity control)
Komponen ini dipergunakan untuk mengatur banyaknya tinta yang hendak diberikan padamaster atau plate. Pengatur penjatahan tinta dilengkapi dengan skala berwarna hitam. Bila ditarik keluar, berarti untuk menambah tinta, begitu sebaliknya.
23.    Pengatur penjatahan air (fountain quantity control)
Pengatur penjatahan air letaknya berdampingan dengan pengatur penjatahan tinta dan dilengkapi dengan skala berwarna hijau. Alat ini berfungsi untuk mengatur banyaknya air yang akan dipindahkan pada plate. Bila ditarik keluar, berarti untuk menambahkan air, begitu pula sebaliknya.
24.    Sekrup – sekrup pelat perataan tinta (ink doctor blade adjusting screws)


25.    Tuas penintaan (inking lever)
Dengan ditekan tuas ini akan berfungsi untuk memberikan tinta pada waktu menyiapkan mesin.
26.    Pengatur kecepatan (speed control)
Tombol ini bila diputar ke kanan akan menambah kecepatan cetak, begitu pula sebaliknya. Kecepatan normal ± 3600 lembar perjam dapat ditingkatkan menjadi 7.200 lembar.
27.    Pembatas belakang pada baki penampang (receiving tray back fence)
Pembatas ini berfungsi untuk menahan hasil cetakan supaya jatuh tertampung pada baki penampung dan dapat diatur sesuai dengan panjang kertas.
28.    Pembatas muka pada baki penampung (receiving tray front fence)
Pembatas ini berfungsi untuk menahan atau membatasi hasil cetakan pada bagian depan baki penampung. Pembatas depan ini dapat dilepas untuk mempermudah membersihkan silinder penekan (impression cylinder)
29.    Pembatas tepi kiri baki penampung dan pembatas kanan baki penampung (receiving tray left side guide and receiving tray right side guide)
Pembatas ini berfungsi sebagai pembatas tepi hasil cetak pada baki penampung. Dapat digeser ke kanan dan ke kiri sesuai dengan keperluan setelah terlebih daulu tuas yang berada di tepi masing – masing pembatas tepi ditekan.




C.    Spesifikasi Alat/Mesin yang dibutuhkan dalam Penggandaan Dokumen

Suatu ide atau informasi yang telah dihimpun dalam suatu tata aturan penulisan sehingga menjadi suatu naskah atau dokumen biasanya berwujud tulisan atau bentuk rekaman.
Untuk menyebarluaskan dokumen tertulis yang hanya akan disebarkan untuk beberapa orang saja, kita cukup membuat proses warkat tersebut dengan cara mengetik dengan rekaman karbon dan kita mengenalnya dengan istilah tembusan atau copy. Cara ini hanya memberikan salinan dalam jumlah sedikit. Bila salinan diperlukan dalam jumlah besar, maka digunakan proses pendiplikasian atau pengopian atau penggandaan.
Di zaman sekarang ini, perkantoran lebih terbantu dengan adanya komputer. Dengan memakai komputer, suatu kesalahan sangat mudah untuk dikoreksi. Dengan demikian, hasil cetaknya lebih bersih, rapid an dia mampu mensetak sama dengan jumlah yang banyak,
Pekerjaan perkantoran dizaman sekarang lebih efektif dan efisien karena terbantu dengan adanya alat – alat perkantoran antara lain komputer, foto copy, scanner, mesin cetak, duplicator offset – litho printer, OHP.
Penduplikasian atau penggandaan berfungsi untuk menghasilkan surat edaran, daftar harga, laporan, formulir kantor dan sebagainya.

5.  Dalam memilih peralatan pengganda dokumen, kita perlu memerhatikan beberapa hal berikut ini, antara lain :
1)    Jumlah penggandaan atau penggandaan yang diperlukan.
Proses yang berbeda menghasilkan jumlah salinan yang berbeda pula. Asalkan kebutuhan normal terpenuhi, jumlah yang sangat besar dapat dikerjakan dengan menyiapkan dua masker atau lebih.
2)    Jenis dan kualitas kertas yang digunakan.
Beberapa proses memerlukan jenis kertas tertentu. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam hubungannya dengan tujuan pembuatan salinan. Bila formulir kantor akan digandakan, kertas yang digunakan perlu dipertimbangkan harus cocok untuk pengetikan atau tulisan tangan.
3)    Perlu tidaknya penduplikasian warna
Perlu juga dipertimbangkan karena warna kadang diperlukan. Misalnya untuk katalog, bagan, gambar, atau sketsa yang diduplikasi.
4)    Mesin digunakan untuk pemakaian yang intensif atau yang luar biasa.
Bila volume penggandaan begitu besar memerlukan mesin yang akan digunakan sepanjang hari, maka pilihlah mesin yang berkonstruksi kokoh dan mempunyai penggerak listrik yang hemat energi.

b. Ada beberapa alat yang digunakan dalam penggandaan dokumen atau surat sebagai berikut:
1.  Penggandaan dokumen dengan menggunakan duplicator hektografik  dengan alkohol. Mesin ini cocok untuk menggandakan dokumen berjumlah 10 keatas.
2. Penggandaan dokumen dengan duplikator stensil.
Mesin ini menghasilkan lembaran dalam jumlah banyak dengan menggunakan alat bantu kertas master yang disebut dengan stensil atau sit stensil. Mesin ini mampu menghasilkan 100 keatas.
3.  Penggandaan dokumen dengan Duplicator Offset Litho
Dapat memproduksi ketikan tulisan tangan, gambar atau foto.
4. Penggandaan dokumen dengan Duplikator Typeset
Mesin cetak kecil yang menggunakan jenis letterpies. Menghasilkan cetakan berkualitas.
5. Penggandaan dokumen dengan Mesin Scanner
Stensil sit yang diproses dengan mesin Scanner mula – mula diproses dengan kertas biasa lalu dieditdengan foto, gambar, table  atau grafik dengan bantuan mesin scanner yang bekerja secara   elektronik.
6. Penggandaan dokumen dengan Mesin Fotocopy
Menggandakan dokumen dengan fotocopy akan menghasilkan  rekaman naskah yang mirip mendekati aslinya tetapi tulisannya  bewarna hitam.
7.  Penggandaan dokumen dengan Alat pencetak (Printer)
Alat ini harus dihubungkan dengan komputer untuk pengetikan dan hasilnya digandakan melalui printer.
8. Penggandaan dokumen dengan LCD atau Citra Elektronis
Alat ini untuk menjalin dokumen secara elektronis informasi yang disimpan. mesin ini menggunakan lasser yang dikendalikan oleh pengelola kata.

Sabtu, 04 Mei 2013

contoh laporan PSG smk


LAPORAN
PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) PADA
 INSTANSI SMP NEGERI 5 CIAWIGEBANG
KABUPATEN KUNINGAN


Dibuat untuk memenuhi persyaratan mengikuti Sidang Komprehensif
Pada SMK Model Patriot IV Ciawigebang Tahun Pelajaran 2012/2013


              smopat.jpeg
 









Disusun oleh:

                        WARSIH                                           NIS : 1112.10.118.557
                        KOKOM KOMARIAH                   NIS : 1112.10.118.221
                        HANDAYANI                                   NIS : 1112.10.118.213
                        ASEP SEPRIYATNA                      NIS : 1112.10.118.010
                        CHANRA AGUS S.                         NIS : 1112.10.118.169
                        TAYUDIN                                         NIS : 1112.10.118.148          


SMK MODEL PATRIOT IV CIAWIGEBANG
YAYASAN PATRIOT PENDIDIKAN CABANG KUNINGAN
Jalan Raya Sidaraja Ciawigebang Kuningan Jawa Barat 45591
Telepon/Fax. 0232-878977


LEMBAR PENGESAHAN INSTANSI



Laporan Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini telah
diperiksa dan disahkan oleh:




Pimpinan Instansi,



Drs. Juhaeni Kurnia, M.Si.
NIP 195806051994031003


Pembimbing,



Wahidin, BA
NIP 196103161993031003

 

















LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH




Laporan Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini telah
diperiksa dan disahkan oleh:




Koordinator PSG,



Dodi Samsudin, S.H.


Pembimbing,



Widi Kris Erdian, S.Kom.


Mengetahui,
Kepala SMK Model Patriot IV Ciawigebang



Drs. H. Iip Sabit, M.A.
NIP 19670512 199303 1 010








KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

            Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, inayah serta magfirah kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini sebagai hasil Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang bertempat di SMP Negeri 5 Ciawigebang dengan sebaik-baiknya.
Laporan ini kami susun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mengikuti uji komperhensif di SMK Model Patriot IV Ciawigebang tahun ajaran 2012-2013. Suksesnya pembuatan laporan ini berkat bimbingan dari semua pihak yang membantu kami selama Pendidikan Sistem Ganda (PSG) berlangsung.
Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.    Yth. Bapak Drs. H. Iip Sabit, M.A. selaku kepala SMK Model Patriot IV Ciawigebang yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
2.    Yth. Bapak Drs. Juhaeni Kurnia, M.Si. selaku kepala SMP Negeri 5 Ciawigebang yang telah memberikan izin kepada kami untuk melaksanakan PSG di instansi yang beliau pimpin.
3.    Yth. Bapak Dodi Samsudin, S.H. selaku koordinator PSG yang telah memberikan bimbingan sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
4.    Yth. Bapak Widi Kris Erdian, S.Kom. selaku pembimbing yang telah memberikan motivasi kepada kami untuk mengikuti PSG dengan baik.
5.    Yth. Bapak Wahidin, BA selaku pembimbing di instansi.
6.    Seluruh jajaran karyawan Tata Usaha SMP Negeri 5 Ciawigebang yang telah memberikan informasi dan bantuan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
7.    Kepada orang tua dan keluarga kami yang telah memberikan dukungan materil mapun spiritual sehingga kegiata PSG ini dapat terlaksana dengan baik.
8.    Rekan-rekan seperjuangan yang saling megingatkan dan membatu pada saat PSG dan juga pada saat menyelesaikan laporan ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah  membatu dalam penyusunan laporan ini, dan kami barharap semoga laporan ini dapat beranfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan demi perbaikan laporan dimasa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.



                                                                                    Ciawigebang, 14 Maret 2012



                                                                                    Penyusun


















DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN INSTANSI                                                                       i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH                                                                      ii
KATA PENGANTAR                                                                                                   iii
DAFTAR ISI                                                                                                                  v

BAB I             PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang .......................................................................... 1
B.                Dasar Hukum ......................................................................... ... 1
C.                Tujuan dan Manfaat .................................................................. 2
D.                Lokasi dan Waktu ..................................................................... 3
BAB II                        GAMBARAN UMUM INSTANSI
A.                Sejarah ....................................................................................... 4
B.                Visi dan Misi ......................................................................... ... 6
C.                Struktur Organisasi ................................................................ ... 7
D.                Fungsi dan Tugas ................................................................... ... 8
BAB III          PELAKSANAAN
A.                Tata Persuratan dan Kearsipan .............................................. .. 19
B.                Administrasi Sarana dan Prasarana ....................................... .. 27
C.                Permasalahan yang ditemukan dan pemecahannya ............... .. 28
BAB IV          PENUTUP
A.                Kesimpulan ............................................................................ .. 29
B.                Saran ...................................................................................... .. 29
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 31
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) merupakan salah satu tugas yang emban oleh kurikulum SMK edisi tahun 1999. PSG merupakan suatu bentuk penyelenggaran Pendidikan dan pelatihan keahlian yang memadukan secara sistematis dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang di peroleh melalui bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
Salah satu inti dari adanya Pendidikan Sistem Ganda (PSG) terlaksananya Praktik Kerja Industri ( PRAKERIN) bagi siswa SMK di dunia usaha dan industri dan atau instansi.
Bagi siswa SMK Model Patriot IV Ciawigebang, Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan suatu tuntutan sekaligus kebutuhan yang pada akhirnya terealisasinya tamatan yang profesional. Dengan adanya praktik ini, diharapkan bukan hanya bermanfaat bagi kesiapan siswa sebelum menamatkan pendidikan di SMK Model Patriot IV Ciawigebang, tetapi juga bermanfaat bagi dunia usaha atau industri/ instansi dimana siswa Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dalam membantu berbagai kegiatan harianya.

B.     Dasar Hukum
v   GBHN tahun 1993;
v   Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional; Bab IV Pasal 10 (1);
v   Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional; Bab VIII Pasal33;
v   Undang-undang sistem Pendidikan Nasional; Bab XIII Pasl 47 (1);
v   Peraturan  Pemerintah No. 29, Bab XI  Pasal 29 (1);
v   Peraturan  Pemerintah No. 39, bab III  pasl 4 (8);
v   Peraturan pemerintah NO. 39, Bab VI pasl 8 (2);
v   Peraturan pemerintah No. 39, Bab VI pasal 10;
v   Peraturan pemerintah No. 29, Bab XIII pasal 32 (2);
v   Kep. Mendikbud No. 0490/U/1992 pasl 331;
v   Kep. Mendikbud No. 080/U/1993.

C.      Manfaat dan Tujuan

Manfaat pelaksanaan kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah sebagai berikut:
1.             Meningkatkan, Memperluas, dan memantapkan keterampilan yang membentuk kemampuan dan mempersiapkan siswa-siswi untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan jurusan yang dippilih.
2.             Meningkatkan pengenalan siswa pada aspek-aspek usaha yang potensial dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi usaha, asosiasi usaha, jenjang karier, dan menajemen usaha yang baru sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermutu.
3.             Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap potensional yang diperlukan siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan bakat dan minat khususnya Jurusan Administrasi Perkantoran sehingga dapat membekali siswa-siswi sebagai agen perubahan dimasa yang akan datang.

Tujuan pelaksanaan kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah sebagai
berikut:
1.             Mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh selama pndidikan.
2.             Mempelajari mekanisme sistem dan membantu kelancaran tugas operasional pada instansi atau perusahaan dimana peeneliti ditempatkan.
3.             Memperluas pandangan untuk berpikir dalam sebuah organisasi, khususnya dalam mengidentifikasi masalah yang dihadapi secara nyata.
4.             Melatih peneliti untuk menganalisis dan menyesuaikan teori dan keadaan yang sebenarnya dilakukan dilapangan atau dikantor, sehingga mendapat pengalaman dan pengetahuan yang dapat menunjang teori-teori yang diperoleh dengan baik.
5.             Memperoleh gambaran sistem kerja yang baik sehingga dapat dipergunakan untuk:
a.         Mendekatkan siswa-siswi dengan implementasi administrasi publik di dalam organisasi khususnya organisasi publik secara nyata.
b.        Menginsfestasi berbagai permasalahan administrasi publik yang dijumpai di lokasi PSG.
c.         Siswa dapat membandingkan kosep dan metde kerja administrasi publik yang diperoleh selama dibangku sekolah dengan praktek nyata dilokasi PSG.

D.      Lokasi dan Waktu

-            Lokasi
Pelaksanaan kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) kami laksanakan di SMP Negeri 5 Ciawigebang yang bertempat di Jalan Raya Desa Cihaur Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuingan Jawa Barat.
-            Waktu
Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Sistem Ganda kami laksanakan selama kurang lebih 2 bulan terhitung dari tanggal 14 januari 2013 s.d. 14 Maret 2013.



















BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI


A.    Sejarah
SMP Negeri 5 Ciawigebang atau yang lebih dikenal akrab dengan sebutan SPENLIC, adalah sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) yang beralamat di Jalan Raya Desa Cihaur Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kunigan Jawa Barat.
Dahulu SMP 5 Ciawigebang awalnya berinduk pada SMP Negeri 4 Ciawigebang dimulai pada bulan Juli tahun 2000 dengan kepala sekolah pertama yaitu Drs. H. Ebon Sobari, M.Pd. yang merangkap menjadi kepala sekolah SMP 5 ciawigebang dan SMP Negeri 4 Ciawigebang dan 10 orang personil guru serta dengan jumlah siswa relatif sedikit kurang dari 40 orang. Dan pada saat itu SMP 5 Ciawigebang bertekad bahkan berkeharusan memisahkan diri dari SMP Negeri 4 Ciawigebang sehingga menjadi sekolah tunggal yaitu SMP Negeri 5 Ciawigebang yang telah diakui masyarakat dan pemerintah. Meskipun demikian seusainya berpisah dari SMP Negeri 4 Ciawigebang dengan jumlah siswa yang telah mencapai 40 orang belum langsung bisa ideal seperti sekolah-sekolah biasanya. Belum ada bangunan sendiri yang bisa digunakan untuk menjalankan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang efisien, maka dari itu untuk sementara bangunan kegiatan siswa menumpang di SD Negeri 2 Cihaur.
Setelah berjalan selama 3 tahun akhirnya ada 25 orang lulusan pertama SMP Negeri 5 Ciawigebang yang mengkerut dari 40 orang siswa yang belajar selama 3 tahun, hal itu disebabkan oleh beberapa alasan yaitu bangunan dan sarana prasarana sekolah tidak memadai, waktu sekolah yang sore karena memang dengan kondisi menumpang di bangunan SD yang harus juga melaksanaan KBM sebagaimana mestinya, dan dengan personil guru yang berjumlah 10 orang pun memaksa menggunakan metode mengajar rangkap, seorang guru mengajar beberapa mata pelajaran. Namun hal itu tak menurunkan semangt kepala sekolah dan personil guru pengajar untuk lebih meningkatkan mutu sekolah demi tercapainya cita-cita bangsa yang mempersiapkan generasi muda yang lebi maju.
3 tahun masa jabatan kepala sekolah Drs. H. Ebon Sobari, M.Pd. beserta personil guru, jeri payah mereka pun akhirnya membawakan hasil, maka menghasilkan kemajuan bagi SMP Negeri 5 Ciawigebang. Tahun 2004 pemerintah telah mengesahkan dan mengadakan bangunan resmi SMP Negeri 5 Ciawigebang dan memisahkan diri dari bangunan SD dan dengan dibarengi serta disahkannya kepala sekolah baru Drs. Nana Supena pindahan dari SMP Negeri 5 Kuningan yang menggantikan Drs. H. Ebon Sobari, M.Pd.yang kemudian menjadi kepala sekolah tunggal untuk SMP Negeri 4 Ciawigebang. Awal bangunan baru terbentuk 6 ruang belajar, ruang guru, musholah, perpustakaan, tata usaha, laboraturium ipa, dan kamar mandi. Dan kegiatan KBM menjadi semakin maju, efektif dan diakui masyarakat selama masa jabatan kepala sekolah Drs. Nana Supena selama 4 tahun (2 periode).
Tahun 2007 Drs. Nana Supena digantikan jabatannya sebagai kepala sekolah SMP Negeri 5 Ciawigwebang oleh Drs. H. Karwaji karena masa jabatan beliau yang telh menempuh 2 periode atau 4 tahun dan harus pindah dinas kesekolah lain. Pada masa kepemimpinan Drs. H. Karwaji terjadi berbagai perdebatan mengenai SMP Negeri 5 Ciawigebang yang diperbincangkan berbagai SLTP didaerah Ciawigebang dari awal ada bangunan dan terus memuncak sehigga menimbulkan kekhawatiran jumlah siswa yang belum juga meningkat selama 1 tahun masa jabatan Drs. H. Karwaji sebagai kepala sekolah SMP Negeri 5 Ciawigebang yang kemudian beliau berpindah tugas ke SMP Negeri 1 Maleber yang tepatnya di daerah ia tinggal.
2008 Drs. Juhaeni Kurnia, M.Si. adalah kepala sekolah baru SMP Negeri 5 Ciawigebang. Tahun demi tahun telah nampak pula peningkatan SMP Negeri 5 ciawigebang yang telah mendapat kepercayaan pula dari masyarakat sekitar sebagai tempat memenpuh pendidikan yang baik dan bermutu, peningkatan terlihat dari jumlah siswa yang semakin meningkat tiap tahunnya, bangunan sekolah yang memadai yang telah mendapat perhatian dari pemeritah, personil guru yang telah bertambah jumlahnya sehingga proses pembelajaran semakin efektif. Dan peningkatan ini masih berlanjut sampai sekarang yang masih dalam masa jabatan Drs. Juhaeni Kurnia M.Si. masukan siswa pun telah mencapai 9 SD dan 3 MI yang tersebar meliputi dari desa Ciawilor, Karangkamulyan, Cihaur, Mekarjaya, Sukaraja, Suganangan. Dan lulusan atau alumni SMP Negeri 5 Ciawigebang pun mayoritas melanjutkan pendidikan ke tigkat SLTA yang tersebar di Ciawigebang, Kuningan, dan luar kota.



B.     Visi Misi

Visi Sekolah
“SMP Negeri 5 Ciawigebang APIK di tahun 2016”
1.      Agamis 2. Prestatif 3. Inovatif 4. Kreatif

Misi Sekolah
1.      Membuat aturan yang menghimbau warga sekolah perempuan mengenakan kerudung
2.      Melaksanakan tadarusan diawal kegiatan belajar mengajar.
3.      Melaksanakan shalat jum’at di sekolah.
4.      Melaksanakan shalat duha di sekolah.
5.      Mengidentifikasi program pengembangan diri Pencak Silat
6.      Melakukan pembinaan pidato bahasa sunda secara intensif
7.      Melakukan pembinaan pidato bahasa inggris secara intensif
8.      Melakukan pembinaan Seni Budaya secara intensif
9.      Mengintensifkan pendidikan lingungan hidup dan pengembangan diri PMR
10.  Melaksanakan pentas seni, lomba olahraga antar kelas, pameran hasil karya siswa setiap bulan desmber dan juni
11.  Melaksanakan pelaksanaan taman setiap hari sabtu di setiap akhir bulan.














C.   Struktur Organisasi
KEPALA SEKOLAH
Drs. Juhaeni Kurnia, M.Si.
NIP 195806051994031003
GURU MATA PELAJARAN
Kaur Tata Usaha
Wahidin, BA
NIP 196103161993031003
Staf Tata Usaha
Sarjo, S.Pd.
NIP 196603082007011009
Staf Tata Usaha
Tatang Sutardi
NIP 197303152008011004
Staf Tata Usaha
Iid Mahmudin
Staf Tata Usaha
Kurniasih
Staf Tata Usaha
Siti Fatimah
Staf Tata Usaha
Karsiman
Staf Tata Usaha
Agit Pratama
KOMITE SEKOLAH
Uus Usmana, BA
Wakasek Bid. Humas
Neneng Rina, S.Sos.
NIP  197406092007012007
Wakasek Bid. Sarpras
Darya, S.Ag.
NIP 197203042007011011
Wakasek Bid. Kesiswaan
komariah, S.Ag.
NIP 197311262007012006
Wakasek Bid.Kurikulum
Dudi Herdiadi, S.Pd.
NIP
197107132003121002




























D.    Fungsi dan Tugas
1.      Kepala Sekolah
Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai educator, menejer dan
superpisor.
a.       Kepala sekolah adalah penanggung jawab pendidikan sekolah, termasuk didalamnya adalah penganggung jawab pelaksana.
b.      Kepala sekolah mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasi dan mengevaluasi seluruh proses pendidikan disekolah yang meliputi aspek edukatip administrasif.
Pengaturan
1.      Administrasi belajar mengajar
2.      Administrasi belajar siswa
3.      Administrasi kepegawaian
4.      Administrasi perlengkapan
5.      Administrasi keuangan
6.      Administrasi prpustakaan
7.      Administrasi humas
c.       Agar tugas dan fungsi kepala sekolah dapat berjalan baik dan dapat mencapai sasaran perlu adanya jadwal kerja kepala sekolah yang mencakup:
1.      Kegiatan harian
2.      Kegiatan mingguan
3.      Kegiatan bulanan
4.      Kegiatan semester
5.      Kegiatan awal tahun pelajaran
6.      Kegiatan akhir tahun pelajaran

2.      Wakil kepala sekolah
Membantu kepala sekolah dalam urusan kurikulum, sarana/prasarana, kesiswaan, hubungan masyarakat dan ketatausahaan.
a.       Mengkoordinasikan dalam urusan kurikulum, sarana/prasarana, kesiswaan, hubungan masyarakat dan ketatausahaan diantaranya:
1.      Menyusun program kegiatan
2.      Pengorganisasian
3.      Pengarahaan
4.      Ketenagaan
5.      Pengkoordinasian
6.      Pengawasan
7.      Penilaian
8.      Identifikasi dan pengumpulan data
9.      Penyusunan laporan
b.      Memberikan saran-saran kepada kepala sekolah mengenai kebijakan yang akan ditempuh/diterbitkan/dikeluarkan.
c.       Mewakili kepala sekolah apabila kepala sekolah berhalangan hadir.

3.      Pembantu kepala sekolah (PKS) urusan sarana dan prasarana
Pembantu kepala sekolah (PKS) urusan sarana dan prasarana mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut:
a.       Menyusun rencana kebuutuhan sarana dan prasarana sekolah
b.      Mengadministrasikan penggunaan sarana dan prasarana sekolah
c.       Mengelola pembiayaan sarana dan prasarana sekolah
d.      Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sarana dan prasarana sekolah
e.       Bertindak sebagai pimpinan sekolah apabila kepala sekolah, wakil kepala sekolah, PKS kurikulum, PKS kesiswaan, PKS humas tidak ada disekolah.

Yang membantu PKS urusan sarana dan prasarana sekolah dalam urusan-urusannya, adalah:
a.       Koordinator rumah tangga sekolah
Koordinator rumah tangga sekolah mempunyai tugas membantu PKS urusan sarana dan prasarana dalam melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
1.      Bersama-sama PKS urusan sarana dan prasarana dalam menyusun rencana penggunaan dan prasarana sekolah.
2.      Mengkoordinir penggunaan sarana dan prasarana sekolah.
3.      Mengadministrasikan penggunaan sarana dan prasarana sekolah.
4.      Mengatur penetapan dan pengunaan sarana dan prasarana sekolah.
5.      Bersama-sama koordinator pembinaan K6 dalam mengatur, melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasi K6.
b.      Koordinator pengadaan dan pelaporan barang
Koordinator pengadaan dan pelaporan barang mempunyai tugas membantu PKS urusan sarana dan prasarana dalam melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
1.      Bersama-sama PKS urusan sarana dan prasarana dalam menyusun rencana pengadaan sarana dan prasarana sekolah.
2.      Mengadministrasikan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.
3.      Bersama-sama PKS urusan sarana dan prsarana dalam pembuatan data inventaris sekolah.
4.      Bersama-sama koordinator laboratorium dan perpustakaan dalam merencanakan dan mengadakan alat-alat bantu kegiatan belajar mengajar/media pembelajaraan.
5.      Memberikan laporan berkala kepada PKS urusan sarana dan prasarana sekolah.

4.      Pembantu kepala sekolah (PKS) urusan kurikulum
Pembantu kepala sekoalh (PKS) urusan kurikulum mempunyai tugas membnatu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut:
a.    Menyusun program kegiatan belajar mengajar
b.    Menyusun pembagian tugas guru
c.    Menyusun jadwal pelajaran
d.   Menyusun jadwal evaluasi belajar
e.    Menyusun pelaksanaan ujian akhir nasional dan ujian akhir sekolah
f.     Menetapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas
g.    Menetapkan jadwal pembagian buku lapaoran pendidikan (rapot) dan pembagian STTB
h.    Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan administrasi perlengkapan tugas mengajar guru
i.      Menyediakan buku kemajuan kelas
j.      Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan belajar
k.    Mencatat melaporkan semua kemajuan/perkembangan belajar siswa dan pelaksanaan tugas guru mata pelajaran
Yang membantu tugas PKS urusan kurikulum diantaranya adalah sebagai berikut:
a.         Koordinator guru mata pelajaran sejenis
Koordinator guru mata pelajaran sejenis mempunyai tugas membantu PKS urusan kurikulum dalam melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
1.         Menyusun program pembelajaran tahunan dan semester
2.         Menyusun silabus dan rencana kegiatan pembelajaran
3.         Melaksanakan kegiatan belajar mengajar
4.         Memberi teguran atau sanksi atau melaporkan pada guru piket/walikelas/guru BP/BK atau pembina OSIS/PKS urusan kesiswaan jika terdapat siswa yang melanggar tata tertib sekolah
5.         Melaksanakan kegiatan penilaian hasil belajar harian atau semester
6.         Mengisi daftar nilai siswa
7.         Melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar harian, atau semester
8.         Menyusun dan melaksanakan program dan pengayaan
9.         Mengusahakan penyediaan/pengadaan alat peraga/media pembelajaran
10.     Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum
b.        Guru piket  
1.         Koordinator guru piket
Koordinator guru piket mempunyai tugas membantu PKS urusan kurikulum dalam :
Ø  Menyusun jadwal pelajaran
Ø  Menentukan petugas piket guru
Ø  Mengkoordinir pelaksanaan tugas piket guru
Ø  Membuat buku piket dan format yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas piket guru
Ø  Merekap absensi guru dan absensi siswa
Ø  Membantu laporan kegiatan piket secara berkala kepada PKS urusan kurikulum
Ø  Menggantikan tugas piket yang berhalangan
2.         Guru piket
Guru piket mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan disekolah diantaranya:
Ø  Menerima tamu
Ø  Mencatat identitas dan maksud atau tujuan tamu dalam buku tamu
Ø  Melayani tamu sebagaimana mestinya
Ø  Membunyikan bel tanda masuk, pergantian jam pelajaran, jam istirahat dan jam keluar (pulang)
Ø  Menugaskan petugas piket siswa tiap-tiap kelas dan pesuruh untuk melaksanakan dan menjaga ketertiban.
c.         Wali kelas
Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1.         Membantu perencanaan dan pelaksanaan pengelola ruang kelas
2.         Penyelenggaraan administrasi kelas yang meliputi:
Ø   Denah tempat duduk siswa
Ø   Papan absensi siswa dan jadwal pelajaran kelas
Ø   Jadwal pelajaran kelas
Ø   Daftar piket kelas
Ø   Buku absensi siswa
Ø   Buku kegiatan belajar mengajar ( Agenda kelas )
Ø   Tata terib kelas
3.         Penyusunan pembuatan statistika bulanan siswa dan melaporkan kepada kepala sekolah/wakil kepala sekolah/PKS urusan kesiswaan/BP
4.         Pengisian kumpulan daftar nilai siswa
5.         Pembuatan catatan khusus tentang siswa dan melaporkan pada kepala sekolah/wakil kepala sekolah/urusan kesiswaan/BP
6.         Membuat peta kerawanan kelas
7.         Pencatatan mutasi siswa
8.         Pengisian buku laporan pendidikan (rapot)
9.         Membagikan buku laporan pendidikan
10.     Melaporkan keadaan siswa dikelas yang dibinanya secara berkala kepada kepala sekolah melalui PKS urusan kurikulum/PKS urusan kesiswaan



d.      Guru bimbingan dan konseling (BP)
Guru bimbingan dan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1.      Penyusunan, program, pelaksanaan, bimbingan dan konseling
2.      Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengantisipasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar
3.      Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar
4.      Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai
5.      Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling
6.      Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan
7.      Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar praktek atau pelaksanaan bimbingan dan konseling.
e.       Koordinator laboratorium
Koordinator laboratorium membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sekolah sebagai berikut:
1.      Merencanakan, mengadakan dan memelihara peralatan laboratorium
2.      Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan laboratorium
3.      Memberikan laporan kegiatan laboratorium secara berkala
f.       Laboran
Laboran membantu kepala sekolah dan bertanggung jawab dalam:
1.      Mengerjakan administarasi laboratorium
2.      Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat-alat bantu pendidikan
3.      Bertangggung jawab atas kebersihan dan ruangan laboratorium
4.      Bersama-sama koordinator laboratorium memperbaiki alat-alat yang rusak atau tidak berfungsi
g.      Koordinator perpustakaan
1.      Merencanakan mengadakan dan memelihara buku-buku dan peralatan perpustakaan
2.      Merencanakan melaksanakan dan menevaluasi kegiatan perpustakaan
3.      Memberikan laporan kegiatan perpustakaan secara berkala
h.      Pustakawan sekolah
Pustakawan sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1.      Perencanaan pengadaan buku atau bahan pustaka
2.      Pengurusan pelayanan perpustakaan
3.      Perencanaan pengembangan perpustakaan
4.      Pemeliharaan dan perbaikan buku atau bahan pustaka
5.      Inventarisasi buku-buku perpustakaan

5. Pembantu kepala sekolah (PKS) urusan kesiswaan 
Pembantu kepala sekolah atau PKS urusan kesiswaan mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut:
a.         Menyusun program pembinaan kesiswaan
b.         Melaksanakan bimbingan dan pengarahan serta pengendalian kegiatan siswa dalam rangka menegakan disiplin dan tata tertib sekolah
c.         Mengatur dan membina program kegiatan osis dan kegiatan ekstrakulikuler
d.        Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan/berprestasi
e.         Menyeleksi siswa calon penerima beasiswa
f.          Mengkoordinir kegiatan penerimaan siswa baru
g.         Mengatur mutasi siswa
h.         Melaporkan kegiatan kesiswaan secara berkala kepada kepala sekolah

Yang membantu tugas PKS urusan kesiswaan diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Pembina osis
Pembina osis bertugas membantu kepala sekolah dalam membina keorganisasian siswa, politik dan kepemimpinan siswa yaitu:
1.      Menyelenggarakan latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS)
2.      Mengkoordinir pembentukan musyawarah perwakilan kelas (MPK) dan pemilihan pengurus osis
3.      Memantapkan dan mengembangkan peran siswa didalam osis sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing
4.      Mengesahkan dan melantik anggota MPK dan pengurus osis dengan surat keputusan sekolah
5.      Mengahdiri rapat-rapat osis
6.      Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan osis
b.      Pembina kegiatan ekstrakulikuler
     Pembina kegiatan ekstrakulikuler yang terdiri dari: pramuka, palang merah remaja, paskibra, kerohanian, kesenian, dan olahraga bertugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1.      Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi masing-masing kegiatan ekstrakulikuler
2.      Mengembangkan masing-masing kegiatan ekstrakulikuler
3.      Memberikan laporan masing-masing kegiatan ekstrakulikuler kepada kepala sekolah melalui PKS urusan kesiswaan

6.   Pembantu kepala sekolah (PKS) urusan humas
Pembantu kepala sekolah (PKS) urusan hubungan dengan masyarakat mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalam meningkatkan hubungan antara kepentingan pengelolaan sekolah dengan masyarakat sekitar yang meliputi orang tua/wali siswa, tokoh-tokoh pendidikan, instansi yang terkait, alumni, pengusaha.
Adapun tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut :
a.            Menyusun program kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan pendidikan disekolah dengan masyarakat.
b.           Menyebarluaskan informasi tentang kegiatan sekolah kepada masyarakat
c.            Menampung aspirasi masyarakat terutama orang tua/wali siswa demi kemajuan sekolah
d.           Mencari, menggali informasi dari masyarakat baik melalui media cetak, audio, audio visual yang diperlukan untuk meningkatkan kemajuan sekolah
e.            Menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai institut baik pemerintah maupun swasta dalam menggali potensi sumber dana untuk membantu kelancaran kegiatan sekolah
f.            Mempererat silaturahmi antara sekolah dengan alumni dalam bentuk kegiatan yang dapat menunjang kemajuan sekolah
g.           Menyusun laporan kegiatan hubungan masyarakat secara berkala maupun insidental dan melaporkannya kepada kepala sekolah

7. Tata Usaha
Tata usaha adalah pelaksanaan kegiatan yang bersifat non teknis yang terdiri dari:
a.       Kepala tata usaha
Kepala tata usaha mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah. Kegiatan kepala tata usaha meliputi:
1.      Penyusunan program tata usaha sekolah
2.      Pengelolaan keuangan sekolah
3.      Pengurusan administrasi pegawai, guru dan siswa
4.      Pembina pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah
5.      Penyusunan dan penyajian data statistik sekolah
6.      Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah
7.      Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala
b.      Urusan kepegawaian
1.      Mengisi buku induk pegawai
2.      Memproses kenaikan pangkat dan gaji berkala
3.      Mencatat dan mengadministrasikan daftar unit kepangkat (DUK)
4.      Mengumpulkan dan mengadministrasikan file guru dan pegawai
5.      Mengadministrasikan presensi guru dan pegawai
c.       Urusan administrasi kesiswaan
Urusan administrasi kesiswaan bertugas membantu kepala tata usaha tentang administrasi kesiswaan, antara lain:
1.      Membantu PKS urusan kesiswaan dalam kegiatan penerimaan siswa baru.
2.      Mengarsipkan berkas penerimaan siswa baru
3.      Mengisi buku induk register siswa: lembar buku induk, daftar nilai rapot, nilai ujian akhir nasional/ujian akhir sekolah, kumpulan fotocopy administrasi dan ijazah
4.      Mengisi buku mutasi siswa
5.      Mengisi buku absensi siswa
d.      Urusan keuangan
Urusan keuangan bertugas membantu kepala tata usaha dan kepala sekolah dalam hal urusan keuangan sekolah antara lain:
1.      Mengambil dan membayar gaji
2.      Memegang buku tabelaris, buku kas, dan lain-lain yang berhubungan dengan keuangan
3.      Mengarsipkan alokasi keuangan
4.      Perhitungan PPn/PPh dan pembuatan laporannya
5.      Pemegang buku setoran bank
e.       Urusan perlengkapan/inventaris
Urusan perlengkapan atau inventaris bertugas membantu kepala tata usaha dan PKS urusan sarana dan prasarana dalam hal perencanaan, pengadaan, pengadministrasian dan pelaporan barang-barang perlengkapan/inventaris sekolah, dalam hal:
1.      Mengisi buku induk inventaris
2.      Mengisi buku golongan inventaris
3.      Membuat laporan semester
4.      Membuat laporan tahunan
5.      Mengisi buku pembelian barang
6.      Mengisi stok barang
f.       Agendaris
Agendaris bertugas untuk :
1.      Mengagendakan surat masuk dan keluar
2.      Menyimpan arsip surat masuk dan keluar
g.      Pembantu pelaksana sekolah
Betugas dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kebersihan, kerapihan, keutuhan dan keindahan ruangan-ruangan dan perlengkapan serta halaman disekitar demi kelancaran kegiatan persekolahan yaitu :
1.      Menyediakan air minum untuk guru dan TU
2.      Membersihkan ruangan-ruangan dengan di sapu dan di pel serta membersihkan halaman sekolah
3.      Memeriksa instalasi air secara berkala
4.      Memeriksa instalasi listrik secara berkala
5.      Memeriksa drainase secara berkala
6.      Memeriksa keadaan bangunan secara berkala
7.      Memeriksa keadaan peralatan secara berkala
8.      Memeriksa tanam secara berkala
9.      Memperbaiki instalasi air, instalasi listrik, drainase bangunan dan peralatan perlengkapan sekolah apabila ada yang rusak segera diperiksa
10.  Menyiram tanaman dan memberi pupuk pada tanaman
11.  Memotong rumput secara berkala
12.  Membuang sampah dari tong sampah ke tempat pembuangan sampah dan sebagainya
13.  Menjaga keamanan sekolah baik siang maupun malam


















BAB III
PELAKSANAAN
A.    Tata Persuratan dan Kearsipan
1.        Tata Persuratan
a.    Pengertian Surat
Surat ialah sehelai kertas atau lebih dimana dituliskan suatu pernyataan atau berita atau sesuatu yang hendak orang nyatakan, beritakan atau dinyatakan kepada orang lain.
b.    Tujuan Penulisan Surat
-       Menyampaikan Informasi
-       Aktifitas tata usaha yang efektif dalam berkomunikasi secara tertulis
-       Pedoman untuk mengambil keputusan
c.    Fungsi surat
-       Wakil dari penulis atau pengirim
-       Pedoman dalam mengambil tindak lanjut
-       Alat pengingat atau berfikir
-       Media alat bukti duta komunikasi
-       Alat tata usaha, dan
-       Pengukur maju mundurnya aktifitas suatu usaha
d.   Penggolongan Surat
-       Surat penting
            Surat penting merupakan surat yang berisi dokumen/naskah penting yang harus disampaikan dan diterima tepat pada waktunya karena isi atau beritanya perlu segera diketahui dan ditanggapi oleh penerima.
-       Surat biasa/rutin
            Surat biasa merupakan surat yang isi beritanya biasa/rutin dan apabila diketahui orang lain tidak akan menimbulkan masaah karena tidak akan merugikan organisasi/perusahaan.
-       Surat rahasia
            Surat rahasia merupakan surat yang isinya tidak boleh diketahui oleh pihak lain karena dapat merugikan nama baik yang bersangkutan.


e.    Bagian-bagian surat
-       Kepala surat
-       Tanggal surat
-       Nomor surat
-       Lampiran
-       Perihal/Hal surat
-       Alamat
-       Salam pembuka
-       Isi surat
-       Salam penutup
-       Nama perusahaan/jabatan
-       Tanda tangan
-       Nama terang
-       Nama jabatan/NIP
-       Tembusan
-       Inisial
f.     Bentuk-bentuk surat
-        Full block style (bentuk lurus penuh)
            Semua penulisan bagian-bagian surat dimulai dari sebelah kiri.
-       Block style (bentuk lurus)
            Mirip dengan bentuk lurus penuh, perbedaannya terletak pada letak tanggal surat, salam penutup, nama terang, nama jabatan yang diketik di sebelah kanan kertas.
-       Semi block style (bentuk setengah lurus)
            Perpaduan antara bentuk surat lurus dengan bentuk surat lekuk. Pengetikan alamat surat sama dengan bentuk surat lurus, sedangkan pengetikan isi surat sama dengan bentuk surat lekuk, yaitu setiap alinea masuk lima spasi.
-       Indented style (bentuk lekuk)
        Hampir sama dengan bentuk surat setengah lurus. Perbedaannya terletak pada penulisan alamat yang bergerigi. Baris pertama dimulai dari margin kiri dan baris kedua dan seterusnya dibuat menjorok. Pengetikan tempat dan tanggal, salam penutup, serta nama dan jabatan diketik di sebelah kanan. Sedangkan isi surat pada pergantian alinea baru diketik masuk kedalam sebanyak lima spasi.
-       Hanging paragraph style
        Hampir sama dengan bentuk surat lurus. Namun pada pengetikan surat pada setiap alinea pertama diketik disebelah kiri, kemudian baris selanjutnya diketik masuk lima spasi sampai pergantian alinea.
g.   Jenis-jenis surat
·         Berdasarkan sifatnya
-            Surat pribadi
-            Surat dinas
-            Surat sosial
-            Surat niaga/bisnis
·        Berdasarkan wujud surat
-            Surat bersampul
-            Memorandum dan nota
-            Telegram
-            Kartu pos
-            Warkat pos
·        Berdasarkan keamanan isinya
-            Surat biasa
-            Surat rahasia
-            Surat sangat rahasia
-            Surat konfidensial
·        Berdasarkan sasaran yang akan dicapai
-            Surat biasa
-            Surat edaran
-            Surat pengumuman
·        Berdasarkan proses penyelesaian
-            Surat sangat segera
-            Surat segera
-            Surat biasa


h.    Jenis surat berdasarkan prosedur pengurusannya
-       Surat masuk
        Surat masuk adalah surat-surat yang diterima oleh suatu organisasi/perusahaan yang berasal dari seseorang atau suatu organisasi.
-       Surat keluar
            Surat keluar adalah surat –surat yang dibuat dan dikeluarkan oleh suatu organisasi/perusahaan untuk dikirimkan kepada pihak lain, baik perseorangan maupun kelompok.
i.      Syarat-syarat surat yang baik
-       Bentuk surat  harus disesuaikan dengan isi, pesan, dan tingkat urgensinya
-       Bahasa yang digunakan tidak boleh kasar atau menyinggung perasaan, dan tetap menjaga sopan santun
-       Kalimat-kalimat dalam surat harus mematuhi kaidah-kaidah tata bahasa indoesia yang benar (EYD)
-       Isi surat tidak perlu terlalu panjang dan bertele-tele, tetapi menggunakan bahasa yang efisien, efektif, dan lugas namun harus tetap menjaga etika kesopanan.

2.        Kearsipan
a.    Arsip
Arsip adalah catatan tertulis atau bergambar tentang suatu hal atau peristiwa yang dibuat untuk keperluan pengingatan.
b.    Kearsipan
                 Kearsipan adalah suatu proses mulai dari penciptaan, penerimaan,
pengumpulan, pengaturan, pengendalian, pemeliharaan dan perawatan serta penyimpanan warkat menurut sistem terentu agar saat dibutuhkan dapat dengan cepat, mudah dan tepat ditemukan.
c.    Sistem buku agenda
Adalah sistem penanganan surat masuk/keluar pada satu buku.
d.   Buku agenda
Buku agenda adalah suatu buku yang berfungsi untuk mencatat segala surat-surat masuk dan surat-surat keluar pada suatu organisasi/perusahaan.

v Macam-macam buku agenda, antara lain:
-             Buku agenda tunggal/campuran
       Adalah suatu buku yang berfungsi untuk mencatat surat-surat masuk dan surat-surat keluar  pada satu buku dengan pencatatan secara campur dan berurutan.
-             Buku agenda berpasangan
          Adalah suatu buku yang berfungsi untuk mencatat surat-surat masuk dan surat-surat keluar  pada satu buku dengan pencatatan surat-surat masuk  dicatat pada lembar sebelah kiri dan surat-surat keluar dicatat pada lembar sebelah kanan atau sebaliknya.
v Prosedur pengurusan surat masuk sistem buku agenda
-            Penerimaan
·           Mengumpulkan dan menghitung surat masuk
·           Meneliti ketepatan alamat
·           Menandatangani buku pengiriman bahwa surat telah diterima
-            Penyortiran
·           Memisahkan surat kedalam surat dinas (rahasia, penting, biasa)
maupun surat pribadi
-             Pencatatan
·           Membaca surat dinas (rahasia, penting, biasa)
·           Memeriksa lampiran-lampiran
·           Membubuhkan stempel agenda
·           Mencatat surat dalam buku agenda surat masuk
-             Pengarahan
·           Menentukan pejabat mana yang harus menangani surat dengan
menyertakan lembar disposisi untuk mencatat informasi/instruksi pimpinan)
-             Penyampaian
·           Menyampaikan surat kepada pejabat/karyawan berdasarkan disposisi pimpinan, dan mencatat dalam buku ekspedisi intern
-             Penyimpanan
·           Menyimpan surat dengan menggunakan sistem tertentu

v Prosedur pengurusan surat keluar sistem buku agenda
-             Pembuatan konsep surat
-             Persetujuan
-             Pencatatan
-             Pengetikan konsep
-             Pemeriksaan
-             Penandatanganan
-             Pemberian cap dinas
-             Melipat surat
-             Penyampulan
-             Pengiriman
-             penyimpanaan
e.    Disposisi
        Disposisi adalah suatu catatan, arahan, tanggapan, informasi/instruksi dari pimpinan terhadap surat yang diterima untuk diproses lebih lanjut. Disposisi digunakan untuk menangani surat masuk. Disposisi dibagi dua macam, antara lain:
-            Disposisi langsung, adalah suatu catatan, arahan, tanggapan, informasi/instruksi dari pimpinan terhadap surat yang diterima untuk diproses lebih lanjut dengan pencatatan secara langsung pada lembar surat tersebut.
-            Disposisi tak langsung, adalah catatan, arahan, tanggapan, informasi/instruksi dari pimpinan terhadap surat yang diterima untuk diproses lebih lanjut dengan pencatatan pada lembar khusus ( lembar disposisi ).
f.     Buku ekspedisi
Buku ekspedisi adalah suatu buku yang berfungsi sebagai bukti pengiriman, penyerahan, dan penerimaan surat/barang pada suatu organisai/perusahaan. Buku ekspedisi dibagi menjadi tiga macam, antara lain:
-            Buku ekspedisi intern, dipergunakan untuk lingkungan organisasi itu sendiri
-            Buku ekspedisi ekstern, dipergunakan untuk keluar lingkungan organisasi lain
-            Buku ekspedisi campuran, dipergunakan baik untuk lingkungan organisasi sendiri maupun untuk keluar organisasi lain
g.      Kartu kendali
Kartu kendali adalah lembara isian untuk pencatatan, penyampaian, dan penyimpanan surat, sehingga bila diperlukan dapat ditemukan kembali dengan mudah. Penanganan surat pada sistem kartu kendali dibagi tiga macam, yaitu:
-            Surat penting dicatat pada lembar kartu kendali
-            Surat biasa dicatat pada lembar pengantar surat biasa
-            Surat rahasia dicatat pada lembar pengantar surat rahasia

Tata persuratan dan kearsipan di instansi SMP Negeri 5 Ciawigebang yang dapat kami laporkan adalah:
1.        Penanganan/sistem pencatatan surat masuk dan surat keluar menggunakan Buku Agenda kembar dan menggunakan lembar disposisi untuk mengatur proses pengolahan surat serta dengan sistem penyimpanan menggunakan azas sentralisasi.
2.        Sistem kearsipannya menggunakan berbagai sistem diantaranya:
a.         Sistem abjad dengan contoh buku kleeper siswa
b.         Sistem nomor dengan contoh buku induk siswa
c.         Sistem masalah dengan contoh data kepegawaian
3.        Peralatan dan prlengkapan kearsipan yang digunakan meliputi:
a.         Folder
b.         Laci arsip
c.         Rak arsip
d.        Lemari arsip
e.         Lembar disposisi
f.          Stempel
4.      Cara perawatan arsip dilakukan dengan cara pengecekan dan perapihan 1 bulan sekali untuk fisiknya, sedangkan perawatan infonya dilakukan penggolongan info-info penting untuk menjaga isi arsip secara berkala.
5.      Pendistribusian surat dilakukan secara langsung untuk distribusi internal dan untuk distribusi eksternal dilakukan oleh petugas khusus atau melalui media komunikasi dan POS
6.      Penyusutan arsip dilakukan dengan sistem pembakaran untuk arsip yang nonaktif, dan sistem penyimpanan untuk arsip aktif.
7.      Jenis surat yang ditemui ditempat PSG
-          Surat dinas
-          Surat niaga/bisnis
-          Surat edaran
-          Surat pengumuman
8.      Pengetikan surat ditempat PSG menggunakan bentuk surat semi blok style

B.       Administrasi Sarana dan Prasarana

Rekapitulasi Inventaris Sekolah
SMPN 5 CIAWIGEBANG

·         Status pemilikan,luas tanah dan penggunaan
Status pemilikan             
Luas tanah seluruhnya                        6000 m2 
Sertifikat
B. Sertivikan
B. Milik
 Jumlah                                               6000 m2












·         Status pemilikan ,kondisi, dan luas ruangan

No
Jenis Barang
Jumlah
Luas (m2)
1
Ruang Kelas
12
756
2
Ruang Tamu
1
21
3
Ruang Perpustakaan
1
120
4
Ruang Kepala Sekolah
1
33
5
Ruang Guru
1
63
6
Ruang Bp/Bk
1
12
7
Ruang Tata Usaha
1
21
8
Ruang Lab. Biologi
1
21
9
Ruang Lab. Bahasa
1
63
10
Ruang OSIS
1
12
11
Koperasi/Toko
1
21
12
Kamar Mandi Siswa
5
15
13
Kamar Mandi Guru
2
6
14
Gudang
1
9
15
Mushola
1
63
16
Rumah Dinas
1
63
17
Ruang Multimedia
1
96
Jumlah
33
1.494



C.    Permasalahan yang ditemukan dan pemecahannya
Dalam kegiatan Pendidikan Sistem Ganda kami sekolompok menemukan beberapa permasalahan diantaranya sebagai berikut:
a.            Permasalahan yang ditemukan, antara lain:
1.             Printer yang terbatas/rusak
2.             Alat-alat  yang kurang memadai seperti ( kertas, pulpen, pensil, penghapus)
3.             Kurang kerja sama antar anggota
4.             Peralatan perpustakaan yang kurang memadai
b.             Pemecahan permasalahan yang ditemukan, antara lain:
1.             Untuk mengatasinya kami lakukan dengan cara mengeprint diluar/warnet.
2.             Membeli dari keuangan kas perpustakaan, berhubung pengajuan yang membutuhkan waktu cukup lama, sedangkan kebutuhan diperlukan secepatnya.
3.             Solusinya saling memotivasi satu sama lain dan melakuakan beberapa secara bersama-sama.
4.             Mengusahakan sedemikian rupa dengan design tempat yang tersedia.


























BAB IV
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Setelah penyusun menyelesaikan laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini, maka penyusun dapat menyimpulkan bahwa SMP Negeri 5 Ciawigebang adalah  sekolah yang baik dan berdaya saing serta memiliki program-program yang berkualitas. Penyelenggaraan kearsipan disana telah dijalankan  dengan baik dan memanglah tata administrasi sangat dibutuhkan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan di sekolah.
Disamping itu pula kami juga di tuntut untuk bekerja kreatif dan penuh ketelitian dalam melakukan setiap tugas yang di berikan , dari sini kami bisa menyimpulkan bahwa pengetahuan yang kami dapatkan di sekolah banyak juga diterapkan di tempat kami melaksanakan PSG serta banyak pula pengetahuan yang tidak kami dapatkan di sekolah.

B.       Saran
Pada kesempatan ini, ijinkanlah penulis untuk memberikan beberapa saran kepada pihak instansi dan pihak sekolah yang sekiranya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan guna kemajuan dimasa mendatang.
v  Saran-saran untuk pihak instansi
·        Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini akan lebih terarah apabila disusun
Suatu jadwal yang harus dikerjakan siswa/siswi selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
·        Agar industri dapat menyediakan seorang instruktur khusus yang pada hari-hari tertentu dapat memberikan pelajaran teori yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilaksanakan siswa/siswi sehingga siswa/siswi dapat mengerti dan memahami pekerjaan yang dilaksanakan.
v  Saran-saran untuk pihak sekolah
Pihak sekolah agar dapat memantau kegiatan siswa yang sedang melaksanakan PSG secara intensif sehingga segala kesulitan yang timbul dapat dipecahkan bersama.

v  Saran-saran untuk peserta PSG
Saling kerja sama baik dalam kegiatan maupun pembuatan laporan, lebih tingkatkan lagi disiplin waktunya.






























DAFTAR PUSTAKA


Susilowati. 2011. Administrasi Perkantoran 2. Surakarta: PT  MEDIATAMA
Junarto toto. 2012. Menangani surat/dokumen kantor. Kuningan:
Suparmin. 2012. Administrasi Perkantoran 4. Surakarta: PT MEDIATAMA
Laporan PSG tahun 2012 di SMP Negeri 5 Ciawigebang yang disusun oleh NINING ARNI SUMARNI dkk.
http://www.google.com/
Arsip SMP Negeri 5 Ciawigebang